Sabtu, 19 November 2016

Inikah Alasan Kenapa Coldplay Tidak Bisa Konser di Indonesia?

Kami bicara dengan seorang promotor untuk mencari tahu

Inikah Alasan Kenapa Coldplay Tidak Bisa Konser di Indonesia?sodahead.com

Coldplay kembali membuat penggemarnya di Indonesia berteriak histeris. Sebab, pada bulan keempat di tahun 2017 nanti, band pelantun Viva La Vida ini bakal menggelar tur konser keliling Asia.

Para fans Tanah Air sejak dulu sudah berharap, grup yang menaungi Chris Martin dan kawan-kawan bakal memasukkan Indonesia sebagai daftar negara yang akan mereka sambangi.

Namun, sayangnya, harapan tinggal harapan. Para fans harus menelan pil pahit karena idolanya tak jua menyambangi Tanah Air. Di lawatannya ke negara-negara Asia esok, Cold Play hanya akan bertandang ke Taiwan, Filipina, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.
Karena itu, buat warga Indonesia, pilihan satu-satunya ialah melancong ke negara terdekat yang menjadi tanah tujuan band tersebut. Kali ini, yang paling dekat dengan Indonesia ialah Singapura.

Buat menyatroninya, tentu para penggemar harus berusaha menabung cukup keras. Mengapa?

Sebab, di negara itu, tiket konser dijual dengan harga yang cukup mahal. Menurut kabar yang beredar, pada periode pre-sale saja, promotor menjualnya seharga 3,3 juta rupiah paling murah. Belum lagi harus membeli tiket pesawat pulang-pergi, biaya transportasi di sana dan akomodasi.
Banyak penggemar bertanya-tanya, mengapa Indonesia dilewati oleh Coldplay, padahal jumlah penggemarnya tergolong sangat besar dari sisi jumlah. Bila ditilik, penduduk di Indonesia saja jumlahnya termasuk yang terbesar, setelah bersanding dengan Rusia, India, dan Tiongkok.
Salah satu promotor di Indonesia, menceritakan pada IDNtimes beberapa kemungkinan alasan yang memperkuat alasan Coldplay tidak 'melirik' Indonesia.
Baca Juga: Siapin Tissue! 17 Lagu Sedih Ini Bisa Bikin Kamu Galau Banget

Pertama, kata dia, alternatif venue berkapasitas besar di Indonesia tidak banyak.

Venue yang dimaksud ialah yang memadai dan bisa mengakomodasi puluhan ribu orang. Sebenarnya, Gelora Bung Karno (GBK) cukup menampung hingga 88.000 warga di tribun. "Tapi kan GBK sedang dalam tahap renovasi," tuturnya.
Bila menilik Etihad Stadium di Inggris saja—lokasi konser Coldplay dulu—kapasitasnya 55.000. Bukan tak mungkin sebenarnya di Jakarta digelar konser band tersebut bila ditelaah dari sisi jumlah. Meski demikian, bukan jumlah saja tak cukup. Infrastruktur, keamanan dan akses juga menjadi hal yang diperhatikan pihak manajemen band.

Selain itu, pemberitaan Indonesia, khususnya Jakarta sebagai ibu kota, banyak mengandung hal-hal kurang positif.

Saat ditanya apakah pihak Coldplay khawatir dengan pemberitaan sensitif di Indonesia yang menyangkut keamanan, sumber tak menampik, tak jua mengiyakan. "Apapun yang dibaca di luar. Kalau yang positif pasti lebih baik," tuturnya.

Sumber juga menyebutkan, mengundang Coldplay itu tingkat kesulitan dan tantangannya sangat tinggi.

Mereka akan menyeleksi promotor. Maksudnya, apakah promotor mampu menampung segala permintaan, seperti efek-efek yang biasanya muncul di konsernya yang megah atau tidak. Belum lagi kebutuhan konser yang nantinya akan membengkak dan harus ditutup dengan harga penjualan tiket yang setimpal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar