Jumat, 18 November 2016

APAKAH KAMU MEMPERHATIKAN BAHWA ALLAH MENCIPTAKAN UNTUKMU KEINDAHAN-

 
Harun Yahya Facebook

45Kebanyakan orang akan membuat pernyataan yang kira-kira sama tentang “kehidupan di dunia”. Biasanya mereka menggambarkannya sebagai sebuah siklus yang monoton, yaitu tersusun dari rutinitas-rutinitas dan harapan-harapan. Tentunya, pandangan mereka tentang hidup sangat merefleksikan gambaran ini. Diinginkan atau tidak, mereka terbiasa dan beradaptasi dengan semua yang dijalaninya itu. Mereka bertindak seolah-olah telah kehilangan gairah, mengartikan semua keindahan sebagai susunan-susunan biasa yang sudah semestinya terjadi dalam kehidupan. Karena alasan ini mereka tidak dapat memperhatikan keindahan dan sisi lebih mereka.
Dalam Al-Qur’ân Allah menggambarkan situasi mereka sebagai berikut:
“Dan ingatlah pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan kepada mereka), “kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya, maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran, dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).” (QS. Al-Ahqâf, (46):20)
Allah menceritakan bahwa di hari akhirat Dia tidak akan mencurahkan keberkahan kepada mereka yang mendekati keindahan, kebaikan, dan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam kehidupan dengan ketidakpedulian, dan Allah tidak akan terpengaruh oleh mereka.
Pandangan orang-orang mu’min tentang kehidupan di dunia sungguh berbeda dari mereka yang merasakan peristiwa dalam ketidakpedulian. Bagi orang mu’min, “kehidupan di dunia” penuh dengan kejutan, keindahan, kebaikan, dan kebijaksanaan. Kenyataan bahwa Allah melingkupi mereka dengan perwujudan keindahan perbuatanNya yang tak terhingga dan sifat-sifat luhurNya yang khas, membuat orang-orang mu’min menjalani kehidupan dengan penuh gairah dan antusias. Setiap saat mereka merasakan kesenangan dalam mengenal keindahan lainnya yang Allah ciptakan dan perwujudan rahmatNya yang tidak terhingga.
Mereka yang tidak beriman benar-benar tidak peduli atas anugrah yang begitu besar ini dan mereka dicabut darinya. Karena setiap saat Allah menciptakan keindahan-keindahan yang tidak disangka–beserta detailnya–yang hanya dapat dirasakan dengan keyakinan (iman) dan hati nurani. Bersama peristiwa ini–yang hanya dapat dilihat oleh mereka yang memiliki keyakinan–Allah membuat hamba-hambaNya merasakan kedekatanNya pada mereka. Merasakan kedekatan ini adalah sebuah kebahagiaan dan keberkahan yang besar bagi seorang mu’min.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar